FKM NEWS – Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diadakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) 2022. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat semester 5 sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah dalam memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat, termasuk stunting.
Hingga kini, stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang tidak kunjung usai, tak terkecuali di Kabupaten Pasuruan. Desa Kedawung Wetan menempati posisi sebagai lokus stunting tertinggi di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan yang menjadi tempat sasaran PKL kelompok 15 FKM UNAIR. Rendahnya cakupan ASI eksklusif pada bayi dan balita menjadi akar penyebab masalah tingginya prevalensi stunting di desa ini.
Sehingga, kelompok 15 PKL FKM UNAIR menggagas program kesehatan bertajuk “SECANGKIR DAWET” yang merupakan akronim dari “ASI Lancar, Stunting Menyingkir, Desa Kedawung Wetan Sehat”. Program ini mempunyai tiga fokus kegiatan yaitu YUK SRI!, MARKISA UBI, dan GEMA KARYA.
Kegiatan pertama yaitu YUK SRI! atau “Yuk Semangat Belajar ASI!” merupakan kegiatan edukasi ASI eksklusif dan emo-demo teknik menyusui yang dipandu oleh konselor ASI Jawa Timur yaitu Dewi Larasati, S.Keb., Bd. dengan melibatkan ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga baik dari pihak ibu hamil maupun ibu menyusui.
Untuk mendukung keberlanjutan dari edukasi ASI eksklusif, mahasiswa PKL melakukan demo masak melalui kegiatan MARKISA UBI atau “Mari Kita Masak Bersama Bumil dan Busui”. Hal ini dikarenakan rendahnya cakupan ASI eksklusif juga dipengaruhi oleh keterbatasan akses ibu hamil dan ibu menyusui terhadap makanan yang dapat memperlancar produksi ASI.
Tak hanya itu, ibu hamil dan ibu menyusui juga diberikan booklet resep olahan makanan ASI booster yang sehat, bergizi, mudah, dan terjangkau.
Terakhir, mahasiswa melakukan kegiatan GEMA KARYA atau “Gerakan Penanaman Katuk Bersama Masyarakat. Kegiatan ini merupakan kegiatan penanaman tanaman katuk di setiap rumah ibu hamil dan ibu menyusui yang menjadi sasaran kegiatan.
Tak mudah, banyak tantangan dan pengalaman baru yang didapatkan oleh mahasiswa PKL. Salah satu mahasiswa tersebut yaitu Mira Atikaturrosida selaku ketua kelompok 15 PKL FKM UNAIR.
“Banyak pengalaman dan ilmu baru yang saya dapatkan, saya baru tahu kalau katuk banyak manfaatnya sebagai ASI booster dan bisa diolah menjadi makanan yang enak tetapi juga bergizi ” tutur mahasiswa yang akrab disapa Mira.
Mira berharap kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa PKL tidak hanya berhenti seiring dengan penutupan PKL di Desa Kedawung Wetan, namun dapat terus berlanjut guna mewujudkan Desa Kedawung Wetan zero stunting melalui pemenuhan ASI eksklusif pada bayi dan balita selama 6 bulan.
Penulis : Siti Zulaikha
Editor: Dita Aulia Rahma