ACEHAP Adakan Sharing Session Bahas Mengenai Edukasi Kesehatan Ala Milenial

FKM NEWS – The Airlangga Centre for Health Policy (ACEHAP) Research Group adakan sharing session membahas mengenai edukasi kesehatan ala milenial. Acara ini diadakan pada Selasa (12/10/2021) pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB. Acara tersebut menghadirkan dr. Niken Sasadhara Sasmita, dokter keluarga yang juga menempuh pendidikan di magister media dan komunikasi di Universitas Airlangga.

Acara ini merupakan serangkaian acara dari proyek terbaru ACEHAP yaitu “Science Communication Campaign for Immunizing the Public Against the Misinformation of the COVID-19 Vaccination”. Proyek yang didukung oleh This is Public Health (TIPH) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat awam tentang vaksinasi COVID-19 dengan memberdayakan mahasiswa kesehatan masyarakat sebagai komunikator sains. Namun, dalam acara sharing session ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa kesehatan masyarakat saja, masyarakat umum juga tergabung. Sehingga, dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat juga dapat menjadi komunikator kesehatan berdasarkan sains agar dapat mengurangi adanya misinformasi kesehatan.

dr. Niken dalam acara tersebut, sharing mengenai beberapa hal. Informasi yang dibagikan yaitu strategi kesehatan mengenai vaksin kepada orang tua, cara mengatasi hoaks mengenai vaksinasi di keluarga maupun masyarakat. Selain itu, beliau juga membagikan informasi mengenai role model dalam promosi kesehatan untuk milenial, serta penggunaan media sosial untuk promosi kesehatan. Tak hanya itu, peserta juga membagikan pengalaman yang di alami mengenai misinformasi selama pandemi COVID-19 ini.

Dalam acara tersebut dijelaskan bahwa dalam memberikan informasi kepada masyarakat, komunikator harus mengenali karakteristik komunikan. Selain itu, juga perlu menyaring informasi yang akan diberikan agar tidak menyebarkan informasi hoaks. Penyampaian informasi juga harus dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat awam.

“Dalam penyampaian informasi “ga harus wah”, masuki celah kecil yang tidak tersentuh seperti pagelaran wayang dan sampaikan sesuai dengan bahasa mereka,” jelas dr. Niken

Penulis: Vina Himmatus S