Cegah Kejadian Foodborne Diseases melalui Pelatihan pada Penjual Jajanan di Kenjeran Surabaya

FKM NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Kelurahan Kenjeran dan Rumah Inovasi Natura Surabaya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan pengelolaan makanan dan minuman yang sehat dan aman kepada para penjaja makanan di sekitar Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan sehubungan dengan ditemukannya jajanan baik makanan ataupun minuman yang tercemar bakteri Escherichia coli (36,37%) dan Klebsiella pneumoniae (40,54%) pada  makanan atau minuman jajanan yang dijual di sekitar kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya pada tahun 2020.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kejadian penyakit akibat makanan (foodborne diseases) pada masyarakat khususnya anak-anak. Seperti yang kita tahu bahwa penyakit foodborne disease terutama diare karena cemaran mikroba masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Makanan tidak aman ditandai dengan adanya kontaminasi bakteri berbahaya, virus, parasit, atau senyawa kimia yang dapat menyebabkan berbagai penyakit mulai dari keracunan makanan, diare sampai dengan kanker. Sementara itu akses terhadap makanan yang bergizi dan aman secara cukup merupakan kunci penting untuk mendukung kehidupan dan menyokong kesehatan yang baik, sehingga keamanan pangan, gizi, dan ketahanan pangan mempunyai hubungan yang tak terpisahkan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari SDGs 3 yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi seluruh penduduk semua usia.

Penjaja makanan yang tergabung dalam kegiatan ini berjumlah 22 orang dengan menggandeng 4 kader kesehatan untuk mendampingi mereka. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan berupa pemberian materi mengenai pengelolaan makanan dan personal hygiene yang diadakan di kantor Kelurahan Kenjeran tanggal 10 September 2021. Materi disampaikan dalam bentuk penyuluhan menggunakan powerpoint dan video edukasi serta diberikan buku saku yang harapannya bisa dipahami dengan mudah oleh peserta. Dalam kegiatan ini, penjaja makanan diminta untuk mengisi pre-test dan post-test untuk mengukur perbedaan pengetahuan setelah materi disampaikan. Selain itu terdapat juga demonstrasi pemilihan bahan makanan yang baik serta cara mencuci tangan yang benar yang dipandu langsung oleh pemateri dari mitra Rumah Inovasi Natura dan mahasiswa S1 Gizi FKM.

Sesudah pelatihan, diadakan observasi langsung oleh kader terhadap cara pengelolaan makanan jajanan para penjaja makanan untuk memastikan apakah praktek pengolahan makanan sudah sesuai dengan materi yang diberikan saat pelatihan. Observasi ini dilakukan sebelum pelatihan juga, sehingga bisa dievaluasi apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan. Proses pengelolaan makanan dilihat secara langsung mulai dari pemilihan bahan makanan, persiapan, penyimpanan makanan jadi, pengolahan, pengangkutan, dan penyajian makanan kepada konsumen. Selain itu diadakan pula uji laboratorium terhadap sampel makanan/minuman untuk mengidentifikasi cemaran mikroba. Pengambilan sampel makanan dilakukan setelah kader melakukan pendampingan agar bertujuan untuk melihat hasil dari pelatihan dan pendampingan, apakah berpengaruh terhadap kualitas makanan dan minuman ditinjau dari cemaran biologisnya.

Kegiatan ini telah memberikan peningkatan kesadaran tentang praktek pengelolaan makanan dan minuman yang aman dan sehat kepada para penjaja makanan sekitar lokasi. Namun hasil uji mikroba sampel makanan dan minuman para pedagang masih didapatkan bahwa makanan dan minuman yang beredar di sekitar Kelurahan Kenjeran masih tercemar mikroba yaitu sebanyak 36,37% tercemar Escherichia coli (36,37%) dan tercemar Klebsiella pneumoniae juga 36,37%. Temuan ini masih cukup memprihatikan dan perlu adanya tindak lanjut dengan melakukan intervensi yang lebih komprehensif.

Penulis : Fariani Syahrul,  Annis Catur Adi, Riris Diana Rachmayanti dan Kartini

Editor: Dita Aulia Rahma