Efek Penyakit Kronis Terhadap Gangguan Kesehatan Mental

FKM NEWS – Gangguan kesehatan mental adalah gangguan yang dapat mempengaruhi pemikiran, mood, dan perilaku seseorang. Setiap orang berpotensi mengalami gangguan kesehatan mental, salah satu faktor tersebut yaitu risiko penyakit fisik kronis. Pasien dengan penyakit fisik yang parah memiliki gangguan mental setidaknya dua kali lebih banyak dari populasi umum. Dari seluruh pasien rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit sebanyak 20 – 40% mengalami gangguan jiwa. Di Asia, selama 12 tahun terakhir, prevalensi gangguan jiwa terus meningkat. Di Jepang, prevalensi gangguan mental berat 1,5%, gangguan mental sedang 4,1%, dan gangguan mental ringan 3,2%. Di Indonesia, prevalensi ganguan mental emosional dari data 30 provinsi di Indonesia pada penduduk usia 15 tahun keatas sebesar 11,6%, pada laki-laki 9,0% dan pada perempuan 14,0%.

Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan yang kuat antara penyakit kronis dan gangguan mental emosional. Sekitar 25% wanita mengalami apatis setelah melakukan operasi payudara. Selain itu, sekitar 13 – 19% dari pasien dengan myocard infark (MI) memiliki gangguan depresif berat. Sifat ketidakpercayaan, kemarahan, dan agresi merupakan faktor risiko tidak hanya untuk penyakit jantung koroner (PJK), tetapi juga faktor risiko untuk sebagian besar penyakit fisik. Ada hubungan erat antara hepatitis kronis dan depresi. Akibat lain dari stroke adalah terjadi penurunan parsial sampai total gerakan dari lengan atau tungkai sebanyak 80%, penurunan dalam berpikir atau mengingat 80 – 90%, menderita depresi 70%, dan mengalami kesulitan bicara, menelan, atau membedakan kanan dan kiri 30%.

Satu dari sepuluh orang Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas menderita gangguan mental dan emosional. Sekitar 3,5% penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas memiliki salah satu dari enam penyakit kronis berikut, yaitu TBC, diabetes, melanoma atau tumor, stroke, hepatitis atau penyakit hati dan jantung. Dari total sepuluh penderita orang  penyakit kronis, dua sampai lima orang penderita akan mengalami gangguan mental emosional. Risiko gangguan mental emosional meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah penyakit kronis yang dialami responden.

Responden dengan satu penyakit kronis 2,6 kali lebih mungkin mengalami gangguan mental dan emosional dan mereka yang memiliki dua penyakit kronis memiliki risiko 4,6 kali lebih tinggi, orang dengan tiga penyakit kronis atau lebih memiliki risiko 11 kali lebih tinggi. Risiko gangguan mental emosional lebih tinggi pada orang dengan riwayat keluarga gangguan jiwa, jenis kelamin perempuan, para perokok dan peminum alkohol, tingkat pendidikan rendah, pengangguran, janda/duda cerai mati atau cerai hidup dan kelompok lanjut usia atau di atas 55 tahun. Terlebih dari faktor riwayat keluarga dengan gangguan mental emosional. Dapat disimpulkan bahwa gangguan mental tidak hanya disebabkan oleh faktor dari masalah – masalah pribadi seperti masalah keluarga, percintaan, sekolah ataupun faktor genetik dan keturunan, namun para penderita penyakit kronis juga dapat memungkinkan untuk mendapat gangguan mental juga. Karena selain harus melawan rasa sakit dari penyakit kronisnya para penderita penyakit kronis ini harus bisa menjaga mental dan psikisnya agar tubuhnya tidak semakin down.

DAFTAR PUSTAKA :

Widado, G. (2013) ” Efek Penyakit Kronis terhadap Gangguan Mental Emosional,” Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 7(7), 309-316. DOI: http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v7i7.29.g30

Penulis: Achmad Tanzil Furqoni

Editor: Vina Himma