ELIMINASI TUBERKULOSIS PADA ANAK, GELIAT UNAIR BERSAMA UNICEF ADAKAN FGD DI PABEN CANTAN SURABAYA

FKM NEWS – Tuberkulosis (TBC/TB) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan menimbulkan masalah yang sangat kompleks baik dari segi medis maupun sosial, ekonomi dan budaya. WHO Global TB Report tahun 2020, 10 juta orang didunia menderita TBC dan 1,2 juta orang meninggal/tahun. Indonesia masih menduduki peringkat negara dengan beban TBC ke 3 tertinggi didunia dengan jumlah kasus sekitar 845.000 per tahun dengan angka kematian sebanyak 98.000/tahun (11 kematian/jam). Cakupan pemberian obat pencegahan TBC pada anak balita yang kontak erat dengan pasien TBC dewasa jauh dari target, yaitu baru 9,4% pada tahun 2019. Oleh karena itu Geliat Unair bekerjasama dengan UNICEF adakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai upaya dalam menurunkan incidence rate TB di Surabaya (23/08). FGD ini diadakan di Kantor Kecamatan Pabean Cantian.
Disebutkan bahwa kenapa diadakan di Pabean Cantian karena daerah ini merupakan daerah yang berisiko tetapi masih perlu dilakukan daya ungkit lebih lanjut terkait permasalahan TBC. Acara tersebut di sambut hangat oleh Sekretaris Kepala Kantor Kecamatan Pabean Cantian yaitu yang diwakili oleh Muhammad Januar Rizal, S.STP, M.Si. “Kita bersyukur sekali, diharapkan dari FGD ini kitab isa berdiskusi terkait penanganan dari TBC ini.” jelas dia. Selanjutnya dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Dinas Kesehatan Jawa Timur yaitu Ibu Sufi Anggraeni melalui zoom meeting. Acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh perwakilan dari Badan Kerjasama dan Pengembangan Universitas Airlangga yaitu Dr. H. Eko Supeno, Drs., M.Si. “Adapun tujuan dari FGD ini adalah mengetahui apa masalah, peran dan upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.” Ujar dia dalam pembukaan FGD.


FGD ini dihadiri oleh beberapa stakeholder diantaranya yaitu Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu Puskesmas Perak Timur (Kecamatan Pabean Cantian), TPMB Nursyah dan Midia, Doker umum Wahid, Yahya Asgaf, dr. Daniel, dr. Titik, Klinik swasta spesialis anak dr. Nurul. Sedangkan peserta perwakilan dari Dinas Provinsi Jawa Timur yaitu IDI, IDAI, IBI, PERSAGI, RSUD Soewandhie, PKU Muhammadyah, Al Irsyad, dan RS PHC.
Acara dilanjutkan kedalam acara inti yaitu penyampaian materi Analisis Situasi Tuberkulosis di Kota Surabaya yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dijelaskan bahwa salah satu kenapa TBC menjadi penyakit yangsulit diatasi karena TBC memerlukan perlakuan khusus dalam pengobatannya. Materi selesai disampaikan dan dilanjutkan dengan FGD Strategi Eliminasi TB pada anak di Surabaya. Selama FGD berlangsung peserta sangat aktif berpartisipasi.

Penulis : Diah Khrisma Putriana
Editor : Diah Khrisma Putriana