FKM NEWS – Kegiatan APHSA Social Campaign sukses dilaksanakan pada 16-20 Agustus 2021. APHSA Social Campaign merupakan kegiatan kampanye yang diprakarsai oleh himpunan mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) atau Airlangga Public Health Student Association (APHSA).
Kampanye tersebut merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian program kerja Sehat Talk. Sehat Talk sendiri adalah platform yang membahas hal seputar dunia kesehatan dan merupakan hasil kolaborasi Divisi Kajian dan Keprofesian (KAPROF) dengan Divisi Hubungan Masyarakat dan Informasi (HUMINFO) APHSA UNAIR.
APHSA Social Campaign mengusung tema “Pelecehan Seksual”. Latar belakang tema tersebut diambil karena kasus pelecehan seksual di Indonesia yang masih tinggi. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) pada 2018, sebanyak 64% perempuan, 11% laki-laki dan 69% gender lain pernah mengalami pelecehan seksual.
Meski realitanya kasus pelecehan seksual banyak terjadi, namun sedikit dari kasus tersebut yang dilaporkan pada pihak berwajib. Hal tersebut lantaran korban seringkali memilih tutup mulut terhadap pelecehan seksual yang dialaminya karena takut akan persepsi buruk dari masyarakat. Dibalik terjadinya pelecehan seksual, masyarakat kerap menganggap korban sebagai pihak yang bersalah. Pakaian korban, tempat yang dikunjungi korban dan waktu korban beraktifitas dianggap sebagai hal yang menyulut terjadinya tindak pelecehan seksual. Persepsi seperti itulah yang coba diubah melalui kampanye ini.
“Dari kampanye ini kami ingin mengubah persepsi buruk masyarakat pada korban pelecehan seksual dan meningkatkan keberanian korban untuk speak up tentang pelecehan yang dialaminya” ungkap Fifta selaku panitia acara APHSA Social Campaign.
Dengan melibatkan sebanyak 800 volunteer dari berbagai daerah di Indonesia, APHSA Social Campaign dilaksanakan secara online melalui sosial media instagram. Pandemi Covid-19 di Indonesia yang belum usai menjadi alasan terbesar mengapa kampanye dilaksanakan secara online. Penggunaan instagram sebagai media kampanye juga diharapkan membuat informasi dapat menjangkau lebih banyak orang.
Pelaksanaan APHSA Social Campaign dibagi dalam tiga hari yaitu pada 16, 18, dan 20 Agustus 2021. Melalui kampanye itu, volunteer diwajibkan mengunggah materi mengenai pelecehan seksual yang telah disediakan panitia baik pada feeds maupun story instagram masing-masing.
Pada hari pertama kampanye, volunteer mengunggah materi mengenai pengertian dan jenis-jenis pelecehan seksual. Tidak hanya itu, di dalamnya juga dibahas mengenai pelecehan seksual yang dapat terjadi secara online. Pada hari kedua kampanye, materi yang disampaikan mengenai mitos dan fakta pelecehan seksual. Kampanye kemudian diakhiri dengan mengunggah materi mengenai apa saja hal-hal yang bisa dilakukan jika ada korban pelecehan seksual atau justru kita sendirilah yang menjadi korban dari tindakan tersebut.
Menariknya, volunteer APHSA Social Campaign tidak hanya mengunggah materi pada instagram, tetapi juga mengajak followers instagram untuk berpendapat tentang pelecehan seksual dan berpartisipasi dalam kuis. Dengan adanya APHSA Social Campaign yang mengangkat isu pelecehan seksual, masyarakat diharapkan semakin berpikiran terbuka dan berhati-hati terhadap kasus pelecehan seksual. Tak lupa agar masyarakat bisa mendukung para korban, bukan justru menyalahkan dan menghina korban. (*)
Penulis: Annisa Awip Alvionita
Editor: Dita Aulia Rahma