Lolos Pendanaan CDC, Tim Riset FKM Teliti Efek Reklame Iklan Rokok Terhadap Perilaku Merokok

FKM NEWS – Tim riset Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) yang diketuai oleh Hario Megatsari S.KM., M.Kes., berhasil mendapatkan pendanaan dari lembaga internasional Centers for Disease Control (CDC). Dosen yang akrab disapa Pak Fisto tersebut mengatakan bahwa dalam project kali ini terdapat dua research group (RG) yang tergabung menjadi anggota yakni RG Health and Well Being of Women and Children dan RG Tobacco Control.

“Jadi, pada mulanya CDC membuka penawaran kepada siapapun yang mau terlibat untuk memanfaatkan data yang mereka punya,” tambahnya pada Kamis (2/9/21).

Adapun data yang dipilih oleh tim FKM, sambung Pak Fisto, adalah data tentang perilaku merokok remaja di Indonesia. Dengan memanfaatkan data tersebut, maka concept note yang diusung berjudul “Tobacco Advertising Promotion and Sponsorship (TAPS) and Youth Smoking Behaviour: Providing Evidence for Total TAPS Ban Regulation in Indonesia”.

“Intinya, kami (tim riset FKM, Red) ingin melihat efek dari reklame iklan rokok. Sehingga ketika nanti kami mendapatkan hasil studinya bisa menjadi bahan advokasi kepada pemerintah supaya menghilangkan reklame iklan rokok,” jelasnya.

 

Hario Megatsari S.KM., M.Kes. selaku Ketua tim riset FKM (Foto: fkm.unair.ac.id)

Sebelum mengirim concept note, seluruh anggota tim telah melakukan diskusi melalui rapat. Dalam kegiatan itu, mereka membahas mulai dari pemilihan data sekunder apa yang hendak digunakan hingga menentukan cara untuk melakukan pendalaman dari hasil analisis data sekunder. Cara pendalaman yang dipilih, tambah Pak Fisto, berupa survei kepada remaja.

Lebih lanjut, Pak Fisto juga menjelaskan jika concept note yang dikerjakan terdiri atas dua bentuk. Concept note pertama membahas data sekunder yang telah disediakan oleh CDC, sedangkan concept note kedua membahas terkait survei yang akan dilakukan untuk pendalaman data sekunder yang ada.

“Dalam concept note yang kami kirim ke CDC, survei akan dilakukan di empat kota besar di Indonesia,” ucapnya.

Melalui keberhasilan ini, Pak Fisto dan tim berharap semakin dikenal dan reputasinya juga semakin meningkat. Tidak hanya itu, mereka juga berharap keberhasilan ini dapat menjadi pintu masuk adanya kerja sama antara CDC dengan FKM baik dalam bidang pendidikan, penelitian, publikasi maupun pengabdian masyarakat.

“Secara umum, semoga melalui riset ini dapat menjadi semacam pemicu atau masukan terhadap pemerintah untuk meniadakan reklame iklan rokok pada daerah masing-masing,” tutup Pak Fisto saat diwawancarai tim FKM News melalui telepon WhatsApp. (*)

Penulis: Dita Aulia Rahma