MAHASISWA FKM UNAIR BERPARTISIPASI SEBAGAI VOLUNTEER KEGIATAN SUB PIN POLIO PUTARAN 2 DI KOTA SURABAYA

FKM NEWS – Tahun 2023, Jawa Timur, khususnya Pamekasan dan Bangkalan dihebohkan dengan penemuan kasus polio anak. Sejak tahun 2014, Indonesia telah dinyatakan bebas polio. Oleh karena itu, dengan adanya kasus baru polio ini menjadikan Jawa Timur KLB polio.

Untuk merespons KLB polio ini, Kementerian Kesehatan Indonesia melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menjalankan program imunisasi massal, yakni sub PIN polio bagi anak usia 0-7 tahun dengan diberikan Novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Sub PIN dijalankan dalam 2 putaran, yakni putaran 1 pada tanggal 15-21 Januari 2024 dan putaran 2 pada 19-25 Februari 2024.

Sub PIN polio ini bertujuan mencegah anak terjangkit virus polio yang dapat menyebabkan tubuh menjadi lumpuh total dalam hitungan jam. Virus polio disebarkan melalui air yang tercemar feses yang terkontaminasi oleh virus polio. Penyakit menular polio ini dapat dicegah dengan imunisasi dan buang air besar di jamban.

Realisasi program imunisasi ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, salah satunya adalah peran mahasiswa. Selama 3 hari belakangan, beberapa mahasiswa FKM UNAIR yang antara lain tergabung dalam Geliat Airlangga, BBK Tematik Universitas Airlangga, dan mahasiswa lainnya berpartisipasi sebagai volunteer kegiatan sub PIN polio putaran 2 di beberapa puskesmas di Surabaya.

Puskesmas Mulyorejo menjadi salah satu tempat bagi mahasiswa FKM UNAIR membantu sub PIN polio. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok bersama petugas dari puskesmas. Sub PIN polio dilaksanakan di KB, TK, SD, dan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo.

Setelah pemberian tetes imunisasi, mahasiswa FKM UNAIR bertugas memasukkan data sasaran hasil imunisasi pada portal PWS Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan aplikasi Sehat Indonesiaku. Data tersebut akan menjadi tolak ukur capaian imunisasi polio ini. Sub PIN ini diharapkan akan mencegah adanya temuan kasus baru polio, sehingga Indonesia dapat dinyatakan bebas polio seperti pada tahun 2014.

Penulis : Shinta Kurniasari