FKM NEWS- Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat komplek yang saling berkaitan dengan masalah lain diluar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat. Faktor tersebut yaitu perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Faktor perilaku dan faktor lingkungan memegang peran lebih dari 75% dari kondisi derajat kesehatan masyarakat.
Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang tinggi merupakan tujuan pembangunan kesehatan yang mesti bisa diupayakan oleh semua komponen bangsa. Dewasa ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari adanya pergeseran pola penyakit atau yang sering disebut transisi epidemiologi yang ditandai oleh tingginya tingkat kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, dan jantung (Riskesdas, 2018).
Di Indonesia sendiri, persentase kematian yang diakibatkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM) terus mengalami kenaikan. Dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain penyakit kanker, stroke, ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi. Prevalensi penyakit kanker naik dari 1,4% menjadi 1,8%, stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%, dan hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%. Pada tahun 2013 prevalensi merokok pada
remaja (10-18 tahun) terus meningkat, yaitu 7,2% (Riskesdas 2013) dan 9,1% (Riskesdas, 2018). Prevalensi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3% menjadi 3,3%. Prevalensi aktivitas fisik kurang juga naik dari 26,1% menjadi 33,5%. Selain itu, prevalensi konsumsi buah dan sayur kurang pada penduduk 5 tahun, masih sangat bermasalah yaitu sebesar 95,5% (Kementrian Kesehatan RI, 2018).
Adanya kenaikan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) ini dihubungkan dengan pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Pola hidup tidak sehat tersebut seperti kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat/tidak seimbang, dan kebiasaan merokok. Dampak PTM antara lain yaitu ketahanan hidup manusia, penurunan produktivitas kerja, dan menambah beban biaya pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, diperlukan perubahan mindset yang berparadigma sehat dari pola makan menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary fiber), membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, DM, kanker, osteoporosis, dan hipertensi berubah menjadi pola makan dengan gizi yang seimbang. Sehingga perlu adanya tindakan promotif dan preventif dalam menangani hal tersebut.
Meninjau permasalahan tersebut, Asosiasi Mahasiswa Gizi (AMAZI) BEM FKM Universitas Airlangga berniat akan mengadakan event atau kegiatan yang bernama Nutrition Big Event (NUTRI-BE). Tema yang diusung pada kegiatan NUTRIBE 2021 ini adalah “Sinergisitas Generasi Muda dalam Akselerasi Penurunan Angka Penyakit Tidak Menular (PTM) Bidang Gizi pada Masa Pandemi”. Kegiatan NUTRI-BE ini merupakan serangkaian kegiatan berupa Lomba Karya Tulis Ilmiah (Nutresearch) dan seminar nasional.
Kegiatan Nutri-Be 2021 terbagi menjadi dua acara yaitu lomba-lomba dan seminar nasional. NutResearch 2021 yang berisi kegiatan lomba – lomba dengan tema “Sinergisitas Generasi Muda dalam Akselerasi Penurunan Angka Penyakit Tidak Menular (PTM) Bidang Gizi pada Masa Pandemi”, dan kegiatan Seminar Nasional yang bertema “Optimalisasi Gizi dalam Akselerasi Penurunan Angka Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Masa Pandemi.
Informasi lebih lengkap dapat mengakses tautan ini nutresearch2021.carrd.co