Mahasiswa PKL FKM Unair Inisiasi Kader Cilik untuk Kelola Sampah

UNAIR NEWS – Kader Cilik merupakan salah satu Program intervensiyang berhasil dibentuk oleh Tim Praktek Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, program ini diangkat berdasarkan identifikasi masalah yang ada di Desa Leran yaitu masalah lingkungan. Desa Leran merupakan salah satu desa yang berada di kabupaten Bojonegoro, lokasinya dapat ditempuh sekitar 20 menit  dari wilayah kerja Puskesmas Pungpungan dan termasuksalah satu desa terluas yaitu 1.540 HA, dengan 1270 Kepala Keluarga.

Menurut keterangan wakil kelompok 11 Dita Fahrun Nisa bahwa hasil analisis yang dilakukan berdasarkan data dan identifikasi yang ada. Tidak hanya itu, lanjutnya, masalah yang ada di Desa Leran yaitu mengenai masalah lingkungan, baik dari pengelolaan sampah maupun yang belum Open Defecation Free (ODF).”

Tim PKL FKM Universitas Airlangga Kelompok 11 yang diterjunakan di Desa Leran  terdiri dari Iskandar Aziz (Peminatan Kesehatan Reproduksi), Dita Fahrun Nisa (Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Nesya Shera Putri Ikhsani (Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Citra Rachmawati (Peminatan Epidemiologi), Evita Puspitaningrum (Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), Natasya Putri Audiena (Peminatan Kesehatan Lingkungan), Irma Fadilah (Peminatan Biostatistika), Dayinta Akmaliyah (Peminatan Biostatistika), Hernanda Arie (Peminatan Kesehatan Lingkungan), Ita Riyana Limbong (Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Mu’afiah (Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Ana Mariatul Ulfa (Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan).

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (03/8/2019) berhasil membentuk tim kader cilik yang beranggotakan siswa kelas 4,5 dan 6 ada Hava dan Dava dari kelas 6, Noval dan Alya dari kelas 5 kemudian Tegar dan Icha dari kelas 4. Tim ini dibentuk berdasarkan nilai tertinggi dari kegiatan pre-test dan post-test dengan materi yang diujikan mengenai pengeloaan sampah, tim juga dipilih berdasarkan rekomendasi guru/kepala sekolah, yang juga memiliki andil sebagai koordinator disiplin lingkungan.

“Program KADER CILIK ini sangat bermanfaat karena dapat dilihat dari seberapa pentingnya pengetahuan dan penerapan mengenai kesehatan lingkungan sekolah sejak dini, serta terbentuknya kader cilik ini akan menjadi PEER LEADER bagi teman-teman maupun masyarakat sekitar sekolah,”  ungkap Citra sebagai penananggung jawab kegiatan.

Yatimah, selaku kepala sekolah berpendapat bahwa jika dilihat dan diamati, kader cilik sepertinya akan memberikan peran penting bagi sekolah, karena kader cilik dapat menjadi sebuah ajang untuk mengasah diri dan kemampuan mereka dalam memimpin, serta memberi contoh kepada teman-temannya terkait bagaimana mengelola lingkungan sekolah mereka sendiri.

Penulis :  Mu’afiah