FKM NEWS – Setelah sukses menggelar pre-conference pada tanggal 26 Oktober 2021, 52nd Asia Pacific Consortium for Public Health (APACPH) juga turut menggelar webinar kesehatan terhitung dari 27 Oktober 2021 dan 28 Oktober 2021. Salah satu webinar kesehatan yang diselenggarakan adalah webinar bertemakan “Challenges to the Health Industry: Current Perspectives and Strategic Future After the COVID-19 Outbreak”.
Webinar ini dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Oktober 2021 secara daring dan luring. Pelaksanaan dengan metode daring dilaksanakan melalui platform Zoom Conference Meeting. Sedangkan untuk pelaksanaan luring bertempat di Hotel Shangri La, Surabaya. Partisipan yang hadir dalam partisipan luring sebagian besar adalah civitas akademika dari FKM UNAIR itu sendiri.
Pembicara yang memaparkan materi pada webinar ini adalah dr. Dodo Anondo, MPH. yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di wilayah kerja Jawa Timur. Subtema yang diangkat pada webinar ini adalah Peran PERSI Jatim dalam Mempertahankan Mutu Layanan Rumah Sakit (di Masa Pandemi & Era New Normal).
Topik pembahasan pada webinar ini menitikberatkan terhadap situasi dan kondisi dunia kesehatan yang seperti dituntut untuk berubah dan berinovasi seiring dengan perkembangan masyarakat yang aktif dalam penggunaan teknologi informasi. Pengembangan dunia digital dan globalisasi secara tidak langsung juga mendorong dunia kesehatan dan juga kebijakan-kebijakan yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, dengan kemudahan akses terhadap teknologi memberikan pengaruh terhadap eksistensi rumah sakit di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya modal asing yang masuk ke Indonesia dan mendorong rumah sakit-rumah sakit untuk meningkatkan segala sarana dan prasarananya.
Namun, bukan berarti dengan kemudahan teknologi akan menyebabkan segala hal yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan menjadi mudah untuk dilakukan tanpa hambatan. Masih terdapat banyak tantangan di depan mata salah satunya adalah perubahan perencanaan dan manajemen rumah sakit pada teknologi serta pelatihan tenaga dalam menggunakan teknologi. Terlebih ada pula tantangan di masa pandemi seperti ini bernama Pandemic Disruption. Maka dari itu, PERSI sebagai organisasi induk seluruh rumah sakit turut menyumbang kontribusi dalam memerangi tantangan ini. PERSI bergerak dalam melaksanakan kepemimpinannya dengan membawa semua rumah sakit anggotanya untuk menghadapi Pandemic Disruption. Upaya-upaya yang dilakukan pun berlandaskan rasa kebersamaan, motivasi, serta dorongan.
“PERSI tidak hanya berperan dalam menjaga mutu layanan rumah sakit, namun PERSI juga melakukan monitoring terhadap rumah sakit sebagai bentuk pengawasan terhadap kesiapan rumah sakit di masa pandemi,” tutur Pak Dodo.
Sebagai penutup, Pak Dodo berharap agar PERSI ke depannya dapat mencapai tujuan peningkatan mutu terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit di Indonesia terlebih di masa pandemi ini dengan gencar melakukan salah satunya program vaksinasi yang diusung oleh pemerintah. Tidak hanya itu, dengan peningkatan mutu layanan rumah sakit ini Pak Dodo juga berharap agar rumah sakit anggota PERSI terus menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman dan terpercaya bagi pasien.
Penulis: Annisa Az Zahra
Editor: Vina Himma