FKM NEWS – Jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) semakin meningkat di Indonesia. Indonesia memiliki jumlah penderita DM terbesar ketujuh di dunia dengan hampir 11 juta orang dewasa telah didiagnosis dengan DM tingkat 2. Prevalensi DM pada dewasa muda dan lanjut usia di Indonesia yaitu masing-masing sebesar 4,48% dan 5,33%. Belakangan ini di Indonesia angka kejadian DM tingkat 2 pada dewasa muda mulai meningkat.
Diabetes Melitus memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas hidup terkait kesehatan (HRQOL) pada pasien, baik secara langsung maupun karena komplikasinya. Selain itu, pasien DM cenderung memiliki HRQOL yang buruk, terutama dalam hal fungsi fisik dan psikologis. Oleh karena itu, penilaian HRQOL pasien DM menjadi penting karena dapat membantu memantau pedoman pengobatan untuk menghindari konsekuensi yang serius. Ini juga akan mengidentifikasi individu dengan HRQOL yang buruk dan prediktor yang dapat memandu perawat dan dokter untuk membuat program pendidikan berbasis bukti yang spesifik dan cocok untuk pasien. Program berbasis prediktor HRQOL penting diterapkan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, di mana sumber dayanya terbatas.
Di antara variabel demografis, usia adalah prediktor HRQOL yang paling sering dilaporkan. Secara umum, orang dewasa yang lebih tua memiliki HRQOL yang lebih buruk dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda. Dan variabel yang telah terbukti mempengaruhi HRQOL pada pasien DM adalah diabetes self-management (DSM), diabetes distress (DD), depresi, self efficacy, dan dukungan keluarga.
Penulis: Muhammad Ivan Maulana
Editor: Vina Himmatus S