Problematika Makanan Cepat Saji, Tidak Sehat tetapi Digemari Anak-Anak

FKM NEWS – Di masa pertumbuhan, memenuhi kebutuhan nutrisi dan kalori untuk anak itu penting. Wajib bagi orangtua untuk memberikan nutrisi yang cukup. Penting untuk memilah makanan yang baik untuk dikonsumsi anak.

Saat ini, makanan cepat saji menjadi makanan favorit semua kalangan, termasuk anak-anak.  Makanan ini sebenarnya aman saja jika hanya dikonsumsi sesekali. Namun, makanan cepat saji mengandung banyak kalori yang tentunya tidak baik bagi kesehatan tubuh jika sering dikonsumsi. Sayangnya, banyak orangtua sudah mengetahui dampak buruk dari konsumsi makanan tersebut, tetapi tetap memberikannya pada anak-anak  dan menjadikan hal tersebut sebagai sebuah kebiasaan. Hal ini selanjutnya bisa menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.

Menurut World Health Organization (WHO), di tahun 2013 setidaknya ada 42 juta anak dibawah 5 tahun yang mengalami overweight, 31 juta diantaranya berasal dari negara berkembang. Menjamurnya industri fast food menjadi faktor mengapa makanan ini banyak menjadi makanan  favorit anak-anak. Pilihan yang beragam dan hadiah mainan yang hanya didapat bila membeli makanan kids meal membuat anak-anak semakin tertarik untuk membeli makanan tersebut.

Sebuah studi pada tahun 2014 dalam Bulletin of World Health Organization (WHO) menemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji berkaitan dengan kenaikan Body Mass Index (BMI).  Seseorang dinyatakan obesitas bila Body Mass Index (BMI) nya 30. Cara menghitung BMI adalah dengan menghitung berat badan (kg) dibagi dengan tinggi (m) kuadrat.

Salah satu brand makanan cepat saji terbesar, McDonalds, brand ini memiliki kekuatan dan visibilitas untuk membentuk pilihan konsumen di seluruh dunia. Hamburger, kentang goreng, nugget memiliki daya tarik sendiri karena mudah didapat, praktis, rasanya yang enak dan flavorful dibandingkan makanan sehat yang rasanya cenderung hambar. Makanan cepat saji cenderung  memiliki nutrisi rendah, tetapi mengandung banyak lemak jenuh karena mereka dimasak dengan cara digoreng, yang tentunya memiliki banyak kalori.

Tak hanya makanannya, minuman yang biasa ditawarkan di restoran fast food, yaitu soft drink atau minuman bersoda, juga memiliki kandungan gula yang tinggi. Kedua asupan ini dapat menambah resiko obesitas bila sering dikonsumsi. Tidak hanya obesitas, makanan cepat saji juga memiliki dampak buruk lain bila dikonsumsi secara berlebihan, seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal.

Diagram diatas menunjukkan prevalensi anak – anak kelebihan berat badan di negara maju dan negara berkembang. Dapat disimpulkan bahwa tiap tahun, jumlah anak yang mengalami kelebihan berat badan terus meningkat. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh pola makan anak yang cenderung menyukai makanan cepat saji.

Penulis: Tsamara Aulya Sandi

Editor: Annisa Awip Alvionita