Sistem Informasi Gizi: Sarana Penentu Status Asupan Protein Pada Pasien Pneumonia Berat

FKM NEWS-Pneumonia berat adalah infeksi pada paru-paru yang dihasilkan oleh interaksi antara mikroorganisme patogen dan tubuh. Pneumonia berat masih tergolong sebagai penyakit berpotensi fatal meskipun telah banyak kemajuan dalam dunia medis. Dalam hal ini, untuk mempermudah seorang pasien dalam menyembuhkan pneumonia berat ini, maka dibutuhkan platform layanan sistem informasi nutrisi makanan khususnya terapi nutrisi rasional yang memiliki dampak yang sangat penting terhadap peningkatan kesehatan pasien. Platform layanan sistem informasi nutrisi makanan ini terdiri dari dua bagian yaitu sistem konsultasi jarak jauh dan sistem informasi diagnosis.

Platform layanan sistem informasi makanan  yang digunakan adalah SQL Server 2000 (Structured Query Language, SQL) yang mana digunakan sebagai managemen basis data. Informasi umum dari pasien yang memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan, maka status gizi pasien dengan pneumonia berat akan dievaluasi dengan alat skrining risiko dari sistem informasi nutrisi makanan. Pasien akan dikelompokkan menjadi menjadi dua kelompok di mana masing-masing pasien akan menjalani perawatan nutrisi sesuai dengan nilai pengeluaran energi saat istirahat. Kelompok terdiri dari kelompok kontrol yang pada perawatannya didasarkan atas pengobatan klinis komprehensif pneumonia berat, kemudian ada kelompok eksperimen yang diperlakukan berdasarkan perlakuan pada nutrisi kelompok kontrol. Kemudian semua data akan dimasukkan ke dalam Microsoft Excel dan akan dianalisis menggunakan software SPSS. Kemudian dari 2 kelompok tersebut akan dianalisis perbedaan antara kedua kelompok, di mana hal yang akan diteliti pada pada masing-masing kelompok pasien adalah kandungan DAO serum, serum D-LC, dan serum BT pada saat sebelum dan sesudah perlakuan terapi nutrisi. Maka hasil yang didapatkan adalah EN yang disuplementasikan dengan susu kedelai yang kaya akan protein ganda dapat menurunkan kadar DAO serum, serum D-LC, dan serum BT pada pasien pneumonia berat.

Kesimpulannya, status gizi asupan protein pada pasien dengan pneumonia berat dapat dipelajari menggunakan sistem informasi gizi makanan. Hasilnya, seperti yang diharapkan memberikan data eksperimental untuk perawatan nutrisi pasien dengan pneumonia berat. Namun masih ada kekurangan yaitu sampel yang digunakan masih sedikit dan akibatnya akan menghasilkan data yang tidak akurat. Maka diharapkan untuk kedepannya mengumpulkan sampel yang lebih banyak agar memberikan data yang akurat guna lebih bisa menentukan asupan protein pada pasien pneumonia berat. 

 

Sumber:

Tang, W., Shao, X., Chen, Q., Zhu, L., He, Y., & Lu, E. (2021). Nutritional status of protein intake in severe pneumonia patients based on dietary nutrition information system. Journal of infection and public health, 14(1), 66-70.

 

Penulis : Sinta Ayu Kurniawati

Editor : Diah Khrisma Putriana