FKM NEWS – Berbagai berita menyebutkan terjadi peningkatan sampah rumah tangga selama masa pandemi Covid-19, baik sampah organik maupun anorganik. Peningkatan sampah rumah tangga tersebut dikarenakan kebijakan WFH (work from home) dan SFH (school from home).
Sampah anorganik meningkat karena penggunaan masker sekali pakai, sarung tangan, dan juga peningkatan belanja online yang banyak menggunakan plastik sebagai pembungkusnya. Sedangkan sampah organik meningkat karena konsumsi buah dan sayur meningkat dalam upaya meningkatkan daya tahan tubuh keluarga selama pandemi.
Banyak hal yang dapat dilakukan di tingkat keluarga dalam upaya membuat sampah menjadi bermanfaat. Selain dapat mengurangi timbunan sampah dan beban lingkungan, pengelolaan sampah juga dapat menghasilkan uang. Sampah organik dan anorganik dapat dipilah secara mandiri di tingkat rumah tangga, dan kemudian sampah anorganik dapat dimasukkan di bank sampah, selain di-recycle menjadi barang yang dapat dimanfaatkan kembali.
Sampah organik dapat diolah menjadi kompos menggunakan cara sederhana composting takakura. Sebenarnya, ada beberapa cara mengolah sampah organik selain menjadi kompos. Dengan latar belakang tersebut tim pengabdian masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) yang dimotori oleh Khuliyah Candraning Diyanah, S.KM., M.KL., Nuzulul Kusuma Putri, S.KM., M.Kes., dan Retno Adriyani, ST., M.Kes. mengadakan serangkaian kegiatan pengmas salah satunya yaitu webinar: diskusi dan praktik, pengolahan sederhana sampah rumah tangga dengan eco enzyme.
“Peserta sangat antusias mengikuti webinar ini karena selain teori juga ada praktiknya, dan pembuatan eco enzyme sederhana ini sangat mudah diikuti oleh peserta” tutur Khuliyah sebagai ketua kegiatan pengmas.
Kegiatan webinar dilaksanakan pada hari Sabtu (28/08/21) pukul 15.00 WIB hingga 16.30 WIB yang dihadiri oleh 33 peserta. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui platform zoom meeting dan terbuka untuk umum.
Adapun pembicara yang hadir adalah ibu Siti Fitriah yang merupakan praktisi bank sampah, beliau menjabat sebagai Ketua Asosiasi Bank Sampah Gresik (ASBAG) dan Koordinator Wilayah Jawa Timur Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI). Dengan adanya webinar diskusi dan praktik pembuatan eco enzyme ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti apa itu eco enzyme dan cara pembuatannya dari sampah organik yang hampir setiap hari dihasilkan di rumah tangga.
Hasil evaluasi kegiatan, terjadi peningkatan pengetahuan peserta webinar yang didapatkan dari hasil pre test dan post test. Beberapa peserta juga melakukan praktik pembuatan eco enzyme ini. Kelanjutan webinar ini yaitu adanya lomba penulisan blog dan juga video pengelolaan sampah selama pandemi.
“Respon masyarakat bagus, di tengah kesibukan sehari-hari, masih semangat mengolah sampah secara mandiri, masih memikirkan lingkungan demi anak cucu. Dalam lomba penulisan blog ini luar biasa sekali responnya, ada total 307 peserta dan lomba video ada sekitar 7 peserta” lanjut Khuliyah.
Sebagai tambahan, kegiatan webinar yang telah dilaksanakan juga dapat disaksikan pada channel youtube Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga di link berikut https://www.youtube.com/watch?v=mVdm5863_AU&t=29s.
Editor: Dita Aulia Rahma