Transisi Pencegahan HIV di Tiga Negara Asia Tenggara: Tantangan dan Tanggapan Atas Penarikan Dana Global Fund

FKM NEWS – Selama dua dekade terakhir, lebih dari 500 miliar USD telah dihabiskan untuk menghadapi infeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau acquired immune deficiency syndrome (AIDS) di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, yang menyebabkan 21,7 juta orang menerima terapi antivirus, sehingga menurunkan infeksi HIV sebesar 47% yang sudah dilakukan sejak 1996. Bantuan utama yang diterima oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah berasal dari donor domestik dan donor internasional, termasuk Global Fund, Bill & Melinda Gates Foundation, dan President’s Emergency Plan for AIDS Relief Amerika Serikat.

Dalam dekade terakhir, China menjadi contoh transisi yang sukses dari dukungan Dana Global. Para pemimpin politik menyadari pentingnya program HIV dan mulai mengambil tindakan. Setelah transisi berhasil, dukungan teknis terus ada di negara ini. Peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan didirikannya laboratorium HIV/AIDS untuk mendiagnosis juga penting karena memungkinkan lebih banyak orang yang hidup dengan HIV. Terlepas dari kriminalisasi penggunaan narkoba di Cina, program pertukaran metadon dan jarum suntik dilaksanakan di beberapa provinsi setelah transisi.

Dalam masalah yang sama yaitu HIV/AIDS, ketiga negara pra-transisi (Myanmar, Vietnam, Laos) ini dapat mempelajari beberapa strategi dan pengalaman dari China. Di lihat dari tingkat kepemimpinan, pembangunan pemahaman tentang pentingnya merancang program tes, pencegahan, dan pengobatan HIV untuk masyarakat sangat penting. Kontrak sosial adalah skema utama untuk memotivasi layanan OMS kepada masyarakat.

Selain itu, ketika pemerintah dan lembaga mencoba untuk mengekang peningkatan prevalensi HIV pada masyarakat, mereka terkadang mengabaikan pentingnya melindungi hak asasi manusia. Dengan adanya jurnal ini dapat dijadikan contoh untuk Indonesia tentang masalah kesehatan secara global agar dapat meminimalisir kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem kesehatan yang berpotensi hambatan selama transisi pendanaan HIV di Indonesia.

Selain itu, dari kasus tiga negara di atas dapat memberikan pengarahan mengenai cara mengatasi tantangan kasus HIV dan dapat menanggapi penarikan dana dengan baik dari Dana Global. Transisi akan berhasil dengan persyaratan setidaknya 5-10 tahun, yang memungkinkan peta jalan bertahap direalisasikan untuk target keuangan dan operasional tertentu yang dapat diterapkan di Indonesia. (*)

Penulis : Ayu Wulan Anggraeni

Editor: Dita Aulia Rahma